Penulis / NIM
MERI IMELDA YUSUF / 921409130
Program Studi
S1 - AKUNTANSI
Pembimbing 1 / NIDN
NILAWATY YUSUF, SE., Ak., M.Si / 0011057204
Pembimbing 2 / NIDN
LUKMAN PAKAYA, S.Pd,. MSA / 0010097103
Abstrak
ABSTRAK
Meri Imelda Yusuf. Analisis Kemampuan Keuangan Daerah Dalam Membiayai Belanja Daerah Di Kota Gorontalo. Skripsi. Gorontalo. Program Studi S1 Akuntansi, Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis, Universitas Negeri Gorontalo. 2013, dibawah bimbingan Ibu Nilawaty Yusuf SE, Ak. M.Si dan Bapak Lukman Pakaya, S.Pd, MSA masing-masing sebagai pembimbing I dan II.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tingkat kemampuan keuangan daerah dalam membiayai belanja daerah. Data yang digunakan berupa laporan keuangan yang diperoleh dari DPPKAD Kota Gorontalo periode 2007-2011. Tehnik analisis data yang digunakan adalah data kuantitatif deskriptif yang selanjutnya dianalisis menggunakan beberapa rasio yaitu Rasio Kemandirian, Rasio Desentralisasi Fiskal, Rasio Ketergantungan Keuangan Daerah, Debt service Coverage Ratio, Rasio Keserasian dan Rasio Pertumbuhan.
Hasil penelitian menunjukkan kemampuan keuangan daerah dalam membiayai belanja daerah di Kota Gorontalo ditinjau dari : a) Rasio kemandirian keuangan daerah masih memiliki kemandirian yang rendah dan tergolong pada pola hubungan instruktif karena peranan pemerintah pusat atau bantuan dari pihak eksteren lebih dominan dari pada kemandirian pemerintah daerah. b) Rasio derajat desentralisasi fiskal menunjukkan tingkat desentralisasi masih kurang dalam menyelenggarakan desentralisasi karena sumber PAD terhadap total penerimaan yang berupa pajak daerah dan retribusi daerah belum dapat dioptimalkan bagi daerah. c) Rasio ketergantungan keuangan daerah menunjukkan persentase tiap tahunnya semakin menurun yang artinya bahwa pemerintah daerah semakin baik dalam mengelola kemampuan keuangannya. d) Debt service coverage ratio menunjukan bahwa nilai kemampuan keuangannya layak untuk mengadakan pinjaman karena pemerintah daerah tersebut masih memiliki kemampuan yang cukup dalam mengembalikan pinjaman. e) Rasio keserasian menunjukkan adanya ketidakserasian antara belanja operasi dan belanja modal karena belanja operasi lebih besar diperuntukkan untuk pembayaran gaji pegawai dan honorarium 6. Rasio pertumbuhan menunjukkan pertumbuhan yang positif karena pertumbuhan PAD, pendapatan, pertumbuhan belanja operasi dan belanja modal mengalami peningkatan pada tiap tahun anggaran.
Kata Kunci : pemerintah daerah, kemampuan keuangan daerah.
Download berkas