Penulis / NIM
TIANSI DUNGGIO / 921415134
Program Studi
S1 - AKUNTANSI
Pembimbing 1 / NIDN
Dr. TRI HANDAYANI AMALIAH, SE.Ak, M.Si., CA / 0007127205
Pembimbing 2 / NIDN
HARUN BLONGKOD, S.Pd., MSA / 0023127303
Abstrak
ABSTRAK
Tiansi Dunggio, 921 415 134. Analisis Break Even Point Sebagai Alat Perencanaan Laba Perusahaan, Pada Perusahaan Industri Barang Konsumsi (Makanan dan Minuman) Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2014-2018. Skripsi Program Studi S1 Akuntansi, Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Gorontalo. Dibawah Bimbingan Ibu Tri Handayani Amaliah, S.E., AK., M.Si., CA Selaku Pembimbing I Dan Bapak Harun Blongkod, S.Pd., MSA Selaku Pembimbing II.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat Break Even Point (BEP) dan Margin of Safety sebagai alat perencanaan laba perusahaan pada perusahaan industri barang konsumsi (makanan dan minuman) yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2014-2018. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan data sekunder yang diperoleh dari laporan keuangan dan laporan tahunan. Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa perusahaan industri barang konsumsi (makanan dan minuman) yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2014-2018 memiliki kecenderungan capaian Break Even Point (BEP) yang fluktuatif dengan tingkat Margin of Safety yang relatif aman bagi perusahaan jika terjadi penurunan penjualan perusahaan. Adanya informasi mengenai nilai Break Even Point (BEP) ini akan dapat dijdikan sebagai dasar dalam perencanaan peningkatan laba dan upaya optimalisasi kinerja keuangan perusahaan kedepannya. Hasil untuk setiap perusahaan diperoleh bahwa (1) rata-rata Margin of Safety (MoS) perusahaan PT. Wilmar Cahaya Indonesia Tbk sebesar 66,953% yang menunjukan bahwa perusahaan memiliki potensi laba masa akan datang yang relatif tinggi. (2) rata-rata Margin of Safety (MoS) perusahaan PT. Indofood Sukses Makmur Tbk sebesar 33,310% yang menunjukan bahwa perusahaan harus melakukan evaluasi pada biaya variabel untuk peningkatan laba dan pencegahan kerugian pada operasional. (3) rata-rata Margin of Safety (MoS) perusahaan PT. Mayora IndahTbk sebesar 20,936% yang menunjukan bahwa perusahaan harus meminimalisir biaya tetap yang cenderung besar. (4) rata-rata Margin of Safety (MoS) perusahaan PT. Ultrajaya Milk Industry and Trading Company Tbk sebesar 65,922% yang menunjukan bahwa perusahaan akan konsisten terus mengalami keuntungan meskipun terjadi penurunan penjualan dan adanya peningkatan biaya operasional 20-30% pada perusahaan.
Kata Kunci : Break Even Point, Perencanaan Laba, Margin of Safety
Download berkas