Penulis / NIM
HERMAN LATIF / 931409002
Program Studi
S1 - MANAJEMEN
Pembimbing 1 / NIDN
Drs. MAHA ATMA KADJI, M.Si / 0013016605
Pembimbing 2 / NIDN
MELAN ANGRIANI ASNAWI, S.Pd., M.Si / 0020038203
Abstrak
PENGARUH PERFORMANCE APPRAISALTERHADAP EFEKTIVITAS KERJA PEGAWAI DI PENGADILAN TINGGI AGAMA GORONTALO
HERMAN LATIF
Jurusan Manajemen
Universitas Negeri Gorontalo
Drs. Maha Atma Kadji, M.Si dan Melan A. Asnawi, S.Pd., M.Si
ABSTRAK
Herman Latif, Nim 931409002. Pengaruh Performance Appraisal Terhadap Efektivitas Kerja Pegawai Di Pengadilan Tinggi Agama Gorontalo. Skripsi, Program Studi S1 Manajemen Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Gorontalo. Pembimbing I Drs. Maha Atma Kadji, M.Si. Pembimbing II Melan A. Asnawi, S.Pd., MSi.
Penelitian ini mengkaji program performance appraisal sebagai upaya untuk meningkatkan efektivitas kerja pegawai di Pengadilan Tinggi Agama Gorontalo. Tujuan penelitian ini untuk menguji hipotesis mengenai dugaan bahwa performance appraisal berpengaruh positif terhadap efektivitas kerja pegawai. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode penelitian kuantitatif dengan menggunakan desain/ paradigma sederhana di mana performance appraisal sebagai variabel X dan efektivitas kerja pegawai sebagai variabel Y. Sampel penelitian berjumlah 42 orang pegawai. Pengujian normalitas data menggunakan uji Lilliefors diperoleh nilai L_0 = 0,067< L_tabel = 0,137 data hasil penelitian ini menunjukan galat regresi Y atas X berdistribusi normal. Uji signifikansi diperoleh F_hitung= 31,43 > F_tabel = 4,13, yang berarti persamaan regresinya adalah signifikan, selanjutnya uji linieritas diperoleh F_hitung = 1,426 < F_tabel = 2,11, berarti persamaan regresinya berpola linier. Bentuk hubungan dari kedua variabel tersebut digambarkan oleh persamaan regresi (Y ) = 9,614+ 0,793X dengan kontribusi sebesar 44%. Dari hasil pengujian hipotesis diperoleh t_hitung 5,61 > t_(tabel ) 1,68 yang berarti bahwa performance appraisal berpengaruh positif dan signifikan terhadap efektivitas kerja pegawai di Pengadilan Tinggi Agama Gorontalo.
Kata kunci: performance appraisal, efektivitas Kerja.
PENDAHULUAN
Efektivitas kerja pegawai merupakan salah satu faktor yang berperanan penting dalam kegiatan organisasi yang perlu dibina dan dikembangkan agar tujuan organisasi dapat tercapai secara efektif. Efektivitas kerja pegawai adalah penyelesaian pekerjaan tepat waktu sesuai dengan yang telah ditetapkan, artinya pelaksanaan suatu pekerjaan dinilai baik atau tidaknya sangat tergantung pada penyelesaian akhir pekerjaan, cara melaksanakannya, dan biaya yang dikeluarkan untuk pelaksanaan pekerjaan pegawai. Efektivitas kerja pegawai dapat ditentukan dengan membandingkan antara waktu kerja yang telah ditetapkan dengan waktu yang dibutuhkan pegawai, dan juga dapat dibandingkan antara hasil atau kualitas yang dicapai dengan kualitas yang telah ditetapkan. Jika pelaksanaan kerja yang dilakukan pegawai lebih baik dari yang ditetapkan maka pegawai tersebut tergolong sebagai pegawai yang efektif. Perlu dipahami bahwa setiap pimpinan bertanggung jawab mengarahkan apa yang baik bagi pegawainya agar tujuan organisasi dapat tercapai tepat sasaran. Pimpinan yang baik ialah mereka yang mampu memberikan motivasi kerja yang tinggi kepada pegawainya. Jika seorang pegawai sudah memiliki motivasi kerja yang baik maka pekerjaan tersebut akan terselesaikan secara teliti dan tepat waktu. Dalam hubungan ini perlu diperhatikan bahwa seseorang pegawai tidak akan melakukan tugasnya dengan baik dalam suasana kehampaan, artinya seseorang pegawai dalam melaksanakan tugas yang dipercayakan kepadanya tidak membatasi keberadaannnya dalam organisasi hanya pada penyelesaian tugas itu berdasarkan keterampilan dan diskripsi tugas yang sudah jelas.
Pelaksanaan suatu pekerjaan tanpa diikuti oleh penilaian tidaklah dapat diukur dan diketahui seberapa besar tingkat pencapaian tujuan yang telah dicapai. Penilaian pekerjaan pada dasarnya adalah manifestasi dari penilaian kinerja pegawai. Keberhasilan penentuan pencapaian tugas dari masing-masing individu pegawai akan dapat menguatkan pencapaian kinerja organisasi secara keseluruhan.
Penilaian kinerja pegawai adalah suatu proses yang memungkinkan organisasi mengetahui, mengevaluasi, mengukur dan menilai kinerja anggota-angotanya secara tepat dan akurat. Penilaian ini bertujuan untuk menilai secara menyeluruh terhadap pelaksanaan pekerjaan serta perilaku kerja pegawai yang berada dalam organisasi untuk memastikan bahwa semua pekerjaan yang telah dilaksanakan berjalan sesuai dengan rencana yang telah ditentukan. Penilaian ini sangat terkait dan berpengaruh terhadap kenaikan pangkat, demosi, kompensasi, pelatihan dan pengembangan. Dengan adanya penilaian kinerja berarti para pegawai mendapat perhatian khusus terhadap tugas dan pekerjaan yang diberikan sehingga pegawai akan memiliki kesadaran dan tanggung jawab serta termotivasi untuk meningkatkan efektivitas kerja.
Berdasarkan observasi yang dilaksanakan yaitu kurangnya sarana dan prasarana pendukung dalam pelaksanaan tugas kerja pegawai, sering terjadinya pemadaman listrik yang membuat pegawai tidak bisa melakukan aktivitas kerja secara optimal (tidak memiliki genset), serta sering terjadinya gangguan jaringan internet yang dapat menghambat pekerjaan apabila melakukan pengimputan data. Disamping itu masih rendahnya efektivitas kerja beberapa pegawai yang belum dapat menyelesaikan tugas secara efektif. Masih adanya beberapa pegawai yang sering mengulur-ngulur jam waktu istirahat dan mengulur-ngulur pekerjaan yang harus diselesaikan. Berdasarkan uraian di atas peneliti tertarik untuk meneliti pelaksanaan performance appraisal atau penilaian kinerja serta pengaruhnya terhadap efektivitas kerja pegawai di Pengadilan Tinggi Agama Gorontalo, yang diformulasikan dengan judul Pengaruh Performance Appraisal terhadap Efektivitas Kerja Pegawai Di Pengadilan Tinggi Agama Gorontalo.
Rumusan masalah dalam penelitian ini, yaitu apakah pelaksanaan performance appraisal berpengaruh secara signifikan terhadap efektivitas kerja pegawai di Pengadilan Tinggi Agama Gorontalo? Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah pelaksanaan performance appraisal berpengaruh secara signifikan terhadap efektivitas kerja pegawai di Pengadilan Tinggi Agama Gorontalo. Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pembaca. Adapaun manfaat yang dapat diperoleh dalam penelitian ini, yaitu manfaat teoritis membahas dua variabel yang diduga saling berkaitan, yaitu variabel Performance Appraisal dan variabel Efektivitas kerja. Setelah pengujian hipotesis dilakukan, maka secara langsung penelitian ini dapat memberi manfaat teoritis dengan menunjukan seberapa besar pengaruh pelaksanaan performance appraisal dalam upaya meningkatkan efektivitas kerja pegawai. Selain manfaat teoritis, penelitian ini juga diharapkan dapat memberi manfaat praktis melalui bukti empiris mengenai pengaruh pelaksanaan performance appraisal terhadap tingkat efektivitas kerja pegawai di Pengadilan Tinggi Agama Gorontalo. Jika hasil penelitian ini menunjukan bahwa performance appraisal memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap efektivitas kerja, maka organisasi atau instansi pemerintah dapat memanfaatkan hasil penelitian ini untuk menggunakan program performance appraisal sebagai upaya untuk meningkatkan efektivitas kerja pegawai. Tetapi jika hasil penelitian ini menunjukan bahwa performance appraisal tidak berpengaruh terhadap efektivitas kerja pegawai, maka instansi pemerintah dapat mempertimbangkan penggunaan program lain yang lebih baik untuk meningkatkan efektivitas kerja pegawai.
KAJIAN TEORI
Performance appraisal
Veithzal Rivai, (2012:549) Penilaian kinerja mengacu pada suatu sistem formal dan terstruktur yang digunakan untuk mengukur, menilai dan mempengaruhi sifat-sifat yang berkaitan dengan pekerjaan, prilaku dan hasil, termasuk tingkat ketidakhadiran. Dengan demikian, penilaian prestasi adalah merupakan hasil kerja pegawai dalam lingkup tanggung jawabnya.
Tujuan performance appraisal
Tujuan Performance Appraisal (penilaian kinerja) pegawai menurut Veithzal Rivai (2011:54) pada dasarnya meliputi :
Untuk mengetahui tingkat prestasi karyawan selama ini.
Pemberian imbalan yang serasi, misalnya untuk pemberian kenaikan gaji berkala, gaji pokok, kenaikan gaji istimewa dan insentif uang.
Mendorong pertanggung jawaban dari karyawan.
Untuk pembeda antara karyawan yang satu dengan yang lainnya.
Meningkatkan motivasi kerja.
Meningkatkan etos kerja.
Memperkuat hubungan antar karyawan dengan suvervisor melalui diskusi tentang kemajuan kerja mereka.
Sebagai alat untuk memperoleh umpan balik dari karyawan untuk memperbaiki desain pekerjaan, lingkungan kerja dan rencana karir selanjutnya.
Riset seleksi sebagai kriteria keberhasilan/efektivitas.
Efektivitas kerja
Argis dalam Tangkilisan (2003:142) bahwa efektivitas kerja adalah keseimbangan atau pendekatan optimal pada pencapaian tujuan, kemampuan, dan pemanfaatan tenaga manusia. Jadi konsep tingkat efektivitas menunjukkan pada tingkat seberapa jauh organisasi melaksanakan kegiatan atau fungsi-fungsi sehingga tujuan yang telah ditetapkan dapat tercapai dengan menggunakan secara optimal alat-alat dan sumber yang ada.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Efektivitas Kerja
Faktor-faktor yang mempengaruhi efektivitas kerja dalam organisasi:
Waktu
Ketepatan waktu dalam menyelesaikan suatu pekerjaan merupakan faktor utama. Semakin lama tugas yang dibebankan itu dikerjakan, maka semakin banyak tugas lain menyusul dan hal ini akan memperkecil tingkat efektivitas kerja karena memakan waktu yang tidak sedikit.
Tugas
Pegawai harus diberitahukan maksud dan pentingnya tugas-tugas yang didelegasikan kepadanya.
3. Produktivitas
Seorang pegawai mempunyai produktivitas kerja yang tinggi dalam bekerja tentunya akan dapat menghasilkan efektivitas kerja yang baik demikian pula sebaliknya
4. Motivasi
Pimpinan dapat mendorong pegawai melalui perhatian pada kebutuhan dan tujuan mereka yang sensitif. Semakin termotivasi karyawan untuk bekerja secara positif semakin baik pula kinerja yang dihasilkan.
5. Evaluasi Kerja
Pimpinan memberikan dorongan, bantuan dan informasi kepada pegawai, sebaliknya pegawai harus melaksanakan tugas dengan baik dan menyelesaikan untuk dievaluasi tugas terlaksana dengan baik atau tidak.
6. Pengawasan
Dengan adanya pengawasan maka kinerja pegawai dapat terus terpantau dan hal ini dapat memperkecil resiko kesalahan dalam pelaksanaan tugas.
7. Lingkungan Kerja
Lingkungan kerja adalah menyangkut tata ruang, cahaya alam dan pengaruh suara yang mempengaruhi konsentrasi seseorang pegawai sewaktu bekerja.
8. Perlengkapan dan Fasilitas
Adalah suatu sarana dan peralatan yang disediakan oleh pimpinan dalam bekerja. Fasilitas yang kurang lengkap akan mempengaruhi kelancaran pegawai dalam bekerja. Semakin baik sarana yang disediakan oleh organisasi akan mempengaruhi semakin baiknya kerja seorang pegawai dalam mencapai tujuan atau hasil yang diharapkan.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif. Sugiyono (2012:11-13) menjelaskan bahwa metode kuantitatif merupakan pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data yang bersifat kuantitatif/statistik yang pada umumnya meliputi metode survey dan eksperimen, di mana metode survey digunakan untuk mendapatkan data dari tempat tertentu yang alamiah (bukan buatan) tetapi peneliti melakukan perlakuan dalam pengumpulan data, misalnya dengan wawancara, angket, test dan sebagainya dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah diajukan. Dengan demikian peneliti menggunakan metode survey dengan teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, angket, observasi dan dokumentasi serta analisis data menggunakan analisis regresi sederhana.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Sebelum menggunakan instrumen dalam pengumpulan data, instrumen yang digunakan telah terlebih dahulu diuji validitas dan reliabilitasnya. Uji validitas instrumen variabel X yang berjumlah 15 item dinyatakan valid (No. 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13,14,15) dengan tingkat reliabilitas r_11 =0,952. Sedangkan hasil uji validitas instrumen variabel Y yang berjumlah 15 item dinyatakan valid (No. 1, 3, 4, 5, 6, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14,15) dengan tingkat reliabilitas r_11 =0,839. Hasil uji tersebut berarti bahwa instrumen variabel X dan variabel Y layak digunakan sebagai instrumen pengumpulan data dalam penelitian ini. Dari hasil pengujian normalitas data diperoleh nilai L_0 = 0,067 < L_tabel =0,137 yang berarti bahwa data berdistribusi normal.
Dari hasil perhitungan regresi sederhana data performance appraisal dengan efektivitas kerja diperoleh F_hitung = 31,43 untuk taraf nyata = 0,05 dengan dk pembilang = 1 dan dk penyebut 40 = diperoleh F_((0,95)(1,40)) = 4,13. Dengan kriteria pengujian jika F_hitungâ F_tabel maka model regresi signifikan, Karena F_hitung= 31,43 > F_tabel = 4,13, berarti persamaan regresi Y =9,614+ 0,793X adalah signifikan. Selanjutnya dari uji linieritas regresi diperoleh F_hitung = 1,426 untuk taraf nyata = 0,05 dk pembilang = 15 dan dk penyebut = 25 diperoleh F_((0,95)(15,25)) = 2,11. Dengan kriteria pengujian Jika maka model regresi berpola linier. Karena, F_hitung = 1,426 < F_tabel = 2,11, berarti persamaan regresi Y =9,614+ 0,793(X) berpola linear. Pengaruh positif antara performance appraisal dengan efektivitas kerja pegawai di dukung oleh koefisien korelasi sebesar 0,663 dengan determinasi (r^2) sebesar 0,440. Hal ini berarti bahwa 44% variasi yang terjadi pada efektivitas kerja pegawai (Y) di jelaskan oleh variasi performance appraisal (X) melalui persamaan regresi Y =9,614+ 0,793(X). Dari hasil pengujian hipotesis diperoleh nilai t_hitung 5,61 > t_(tabel )1,68 yang berarti bahwa (Ha diterima) terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara pelaksanaan performance appraisal dengan tingkat efektivitas kerja pegawai di Pengadilan Tinggi Agama Gorontalo.
Mengingat betapa pentingnya efektivitas kerja pegawai untuk kemajuan terhadap tercapainya tujuan organisasi, maka dengan pelaksanaan performance appraisal dapat menjadi langkah organisasi untuk memperbaiki kekurangan dan kelemahan dari kinerja pegawai, sehingga dapat melaksanakan tugasnya dengan baik. Karena hasil penelitian ini menunjukan bahwa pelaksanaan performance appraisal berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap efektivitas kerja pegawai.
SIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, dapat disimpulkan bahwa performance appraisal berpengaruh positif dan signifikan terhadap efektivitas kerja pegawai di Pengadilan Tinggi Agama Gorontalo. Bentuk hubungan dari kedua variabel tersebut digambarkan oleh persamaan regresi Y =9,614+ 0,793X dengan kontribusi sebesar 44%, Artinya ada sebesar 44% variasi Efektivitas Kerja Pegawai dapat dijelaskan oleh Performance Appraisal, sedangkan 56% ditentukan oleh faktor lain, misalnya faktor eksternal seperti sarana dan prasarana, kepemimpinan, serta faktor internal seperti, kecemasan, depresi, disiplin dll. Dengan kata lain, Efektivitas Kerja Pegawai ditentukan pula oleh Performance Appraisal. Dengan demikian dapat diketahui bahwa hipoteis mengenai dugaan bahwa terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara pelaksanaan performance appraisal dengan tingkat efektivitas kerja pegawai di Pengadilan Tinggi Agama Gorontalo diterima.
Berdasarkan hasil simpulan di atas, maka peneliti menyarankan beberapa hal sebagai berikut pada pegawai agar dapat meningkatkan tanggung jawab dalam melaksanakan pekerjaan sesuai dengan waktu yang diberikan, agar tujuan organisasi dapat tercapai dengan maksimal. Hal yang perlu di dilakukan oleh seorang pimpinan selain memberikan arahan maupun motivasi terhadap pegawai, sarana dan prasarana pendukung pelaksanaan kegiatan kerja juga perlu untuk di perhatikan karena dapat mempengaruhi efektivitas kerja seorang pegawai. Pelaksanaan performance appraisal sangatlah perlu dilakukan demi kemajuan kinerja pegawai kearah yang lebih baik. Karena berdasarkan hasil penelitian ini pelaksanaan performance appraisal berpengaruh positif dan signifikan terhadap efektivitas kerja; peneliti lain agar dapat melakukan beberapa pengkajian dan penelitian terutama menyangkut faktor-faktor lain yang mempengaruhi efektivitas kerja.
â
DAFTAR PUSTAKA
,Argris, Tangkilisan 2005. Manajemen Publik. PT. Gramedia Widiasarana Indonesia : Jakarta.
Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta.
Rivai, Veithzal. 2011, Performance Appraisal, RajaGrafindo Persada, Jakarta
Rivai, Veithzal. 2012, Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Perusahaan: dari Teori ke Praktik, RajaGrafindo Persada, Jakarta
Download berkas