SCIENTIFIC WORK

Author
Ramli Utina
Subject
- Sains
Abstract
Usaha penambangan emas secara tradisional menggunakan amalgamasi dengan logam merkuri (Hg). Pengelolaan mineral emas, di satu pihak memberi dampak positif bagi perekonomian masyarakat, namun dilain pihak berdampak negatif bagi ekosistem akibat limbah yang mengandung merkuri yang dibuang ke saluran air tanpa melalui pengolahan terlebih dahulu. Masuknya merkuri ke dalam sistem ekologi perairan akan memberikan pengaruh secara beruntun pada tingkatan tropik organisme. Di kawasan perairan pesisir hidup berbagai species biota seperti ikan, kepiting, kerang, moluska, species mangrove, bahkan species burung perairan sebagai predator biota perairan. Burung perairan adalah salah organisme puncak pada rantai makanan di ekosistem pesisir. Rantai makanan ini memungkinkan burung perairan mengakumulasi kadar merkuri pada jaringan tubuh yang bersumber dari biota perairan seperti ikan, kerang, kepiting, dan jenis moluska yang menjadi makanan burung. Penelitian tahap ke 1 tahun 2015 berhasil mengidentifikasi tujuh species burung predator biota perairan pesisir beserta rerata kadar merkuri pada tubuh masing-masing species burung. Penelitian tahap ke 2 tahun 2016 bertujuan; (1) diperolehnya data spesies biota perairan pesisir yang menjadi makanan burung perairan, serta species mangrove di pesisir (2) diketahuinya kadar merkuri pada jaringan tubuh species biota, dan kadar merkuri pada akar tumbuhan mangrove, dan (3) adanya rumusan model prediktif rantai makanan kawasan pesisir yang tercemar merkuri. Hasil penelitian ini diharapkan menjadi data dasar untuk penelitian lebih lanjut serta informasi bagi pengambilan kebijakan dalam perlindungan dan pelestarian satwa serta kesehatan masyarakat. Metode survey dilakukan di kawasan pesisir Kecamatan Marisa Kabupaten Pohuwato. Penetapan lokasi secara purposive sampling dengan pertimbangan di kawasan pesisir ini menjadi areal penelitian tahap 1 dimana ditemukan tujuh spesies burung perairan yang terpapar merkuri dari penambangan emas secara tradisional. Data primer meliputi; spesies biota perairan yang menjadi makanan bagi species burung perairan, kadar merkuri pada organ tubuh biota, dan organ tumbuhan mangrove. Data kadar merkuri pada organ tubuh dilakukan dengan mengambil jarigan tubuh biota dan akar mangrove sampel. Penanganan awal sampel organ dilakukan di laboratorium Biologi FMIPA UNG, sedangkan uji konsentrasi kadar merkuri dilakukan di laboratorium BARISTAN Makassar. Data sekunder diperoleh status lingkungan hidup daerah Kabupaten Pohuwato, peta wilayah penambangan rakyat, area pembuangan limbah hingga habitat perairan dimana terkonsentrasi spesies burung perairan, serta hasil penelitian sebelumnya yang terkait. Kata Kunci: biota perairan, merkuri, model prediktif, rantai makanan
Publisher
UNG
Contributor
DRPM Kemenristekdikti
Publish
2016
Material Type
LAPORAN PENELITIAN
Right
-
This files has been downloaded 1041 times
Download