Author
Yasin Mohamad
Subject
- Teknik
Abstract
Meningkatnya permintaan energi listrik di propinsi gorontalo saat ini tidak sebanding dengan ketersediaan suplay energi listrik yang ada. Pemadaman listrik masih sering terjadi merupakan pertanda bahwa pasokan listrik yang ada baik yang interkoneksi dari sistem minahasa maupun yang ada disistem gorontalo sudah tidak mampu lagi memenuhi kebutuhan listrik masyarakat dan industri yang terus meningkat saat ini.
Propinsi Gorontalo dengan program unggulannya salah satunya adalah Program Agropolitan yang berbasis jagung dimana dari hasil survey bahwa pelaksanaan kegiatan petani pascapanen dilakukan di lokasi yang jauh dari lahan pertanian. Hal ini disebabkan karena daerah disekitar lahan pertanian tidak terjangkau listrik, sehingga menyebabkan semakin tingginya biaya produksi yang dikeluarkan petani. Oleh karena itu untuk memenuhi keterbatasan ketersediaan energi listrik maka dapat ditempuh yaitu melalui pemanfaatan energi terbarukan salah satunya adalah pemanfaatan potensi energi surya.
Penelitian ini dilakukan untuk memetakan potensi energi surya pada lokasi-lokasi lahan potensil agropolitan di wilayah propinsi gorontalo dengan menggunakan data hasil pengukuran lapangan menggunakan actinograph untuk pengukuran intensitas radiasi matahari. Pengukuran dilakukan di 5 kabupaten yang ada di propinsi Gorontalo. diperoleh potensi energi surya masing-masing lokasi sebagai berikut desa Pontolo Atas 440,72 W/m2, desa Tutuwoto sebesar 425,96 W/m2, desa Tupa sebesar 342,416 W/m2, desa Meranti sebesar 364,544 W/m2, desa Bongohulawa sebesar 415,32 W/m2, desa Polohungo sebesar 353,384 W/m2, desa Tapadaa sebesar 296,288 W/m2, desa Polohungo sebesar 348,056 W/m2 , desa Maleo sebesar 377,896 W/m2, desa Molamahu sebesar 363,792 W/m2.
Kata Kunci : energi surya, actinograph, agropolitan
Publisher
JETC Jurnal Elektronika Telekomunikasi & Computer UNM Makasar
Contributor
-
Publish
2014
Material Type
ARTIKEL
Right
-
This files has been downloaded 1965 times