Researcher
Ramli Utina
Types of research
Penelitian Fundamental Guru Besar
Source of funds
PNBP/BLU
Abstract
Tanaman Santigi atau Pemphis acidula merupakan tanaman liar di daerah pesisir berpasir dan di ekosistem mangrove yang memiliki tekstur kayu unik, sehingga saat ini banyak diburu kolektor tanaman yang dikembangkan dalam bentuk bonsai. Tanaman ini juga berkhasiat obat yang meringankan penyakit reumatik, antikanker, dan biodisinfektan pengganti klorin yang diaplikasikan dalam industri pengolahan udang. Ektrak methanol tanaman ini diketahui mampu menghambat pertumbuhan berbagai jenis bakteri. Gorontalo sebagai bagian dari kawasan Teluk Tomini, memiliki potensi Pemphis acidula yang tumbuh di kawasan pantai Olele, Pantai Dulanga, dan Pantai Biluhu. Secara geografis, ketiga ekosistem tersebut menunjukkan karakter lingkungan yang spesifik. Kemampuan suatu jenis tanaman untuk tumbuh dan berkembangbiak sangat ditentukan oleh kemampuan adaptasi. Hal mendasar yang menentukan kemampuan adaptasi suatu tanaman adalah adaptasi genetik melalui perubahan beberapa basa nitrogen pada gen tertentu untuk merespon kondisi fisikokimia lingkungan yang menjadi habitatnya. Spesifikasi genetik tersebut menimbulkan keanekaragaman tingkat genetik yang merupakan keanekaragaman yang paling rendah dalam organisasi biologi. Informasi keanekaragaman genetik tanaman pada tingkat individu, spesies maupun populasi perlu diketahui, sebagai dasar pertimbangan dalam menyusun strategi konservasi, pemuliaan, pengelolaan dan pemanfaatan sumberdaya genetik tanaman secara berkelanjutan. Salah satu pemanfaatan sumberdaya genetik tanaman adalah peluang transfer genetik dari tanaman ke mikroorganime yang berasosiasi dengan tanaman tersebut pada setiap bagian tanaman, yang dikenal sebagai mikroba endofit. Organisme ini memiliki peluang untuk menghasilkan metabolit sekunder sebagaimana yang dihasilkan oleh tanaman inangnya. Untuk itu analisis keberadaan mikroba endofit pada Pemphis acidula sangat penting dilakukan dalam upaya konservasi tanaman dari eksplorasi untuk pemanfaataan sebagai tanaman hias, atau potensi obat herbal. Penelitian ini difokuskan untuk mengungkap keanekaragaman genetik Pemphis acidula di tiga lokasi wilayah pesisir Teluk Tomini Gorontalo, dan menentukan potensi antimikroba dari mikroba endofit akar, batang dan daun Pemphis acidula. Untuk mencapai tujuan tersebut penelitian ini dirancang melalui tahapan sampling tanaman Pemphis acidula di tiga wilayah Teluk Tomini Gorontalo (Pantai Olele, Pantai Dulanga, dan Pantai Biluhu), analisis fisikokimia lingkungan; analisis keanekaragaman genetik berdasar metode Restriction Fragment Length Polymorphism (RFLP) dan Simple Sequence Repeats (SSR). Analisis filogenetik Pemphis acidula berdasar taksonomi polifasik dengan gen mat-K sebagai marker genetik. Analisis potensi mikroba endofit dirancang melalui tahapan isolasi mikroba endofit pada batang, akar dan daun, dan uji potensi antimikroba melawan bakteri uji Gram-positif dan Gram-negatif. Kemungkinan adanya transfer genetik dari tanaman ke mikroba endofit dideteksi berdasar kemiripan karakter fenetil DNA antara nuklear DNA tanaman inang dan DNA mikroba endofit berdasar metode RFLP. Hasil penelitian ditargetkan akan dipresentasikan dalam International Conference on Biodiversity, publikasi pada jurnal internasional Journal of Ecology (Q1), atau Unnes Journal of Life Science (Q2), dan buku referensi tentang adaptasi genetik Pemphis acidula di kawasan Teluk Tomini Gorontalo. Teknologi hasil penelitian adalah pada TKT 3, yaitu pembuktian konsep fungsi, karakteristik penting secara analitis dan eksperimental. Indikator TKT 3 yaitu studi analitik mendukung prediksi kinerja elemen-elemen teknologi.
This files has been downloaded 600 times