Researcher
Supriyo Imran
Types of research
Penelitian Kolaboratif Dana BLU FAPERTA
Source of funds
PNBP/BLU
Abstract
Kabupaten Gorontalo merupakan salah satu daerah yang dipilih untuk melaksanakan program sistem integrasi tanaman-ternak. Terpilihnya Kabupaten Gorontalo sebagai salah satu lokasi pelaksanaan program tersebut karena potensi pertanian dan peternakan yang dimilikinya sehingga menjadi prioritas pengembangan yang diharapkan dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Komoditas utama yang diusahakan oleh masyarakat Gorontalo yaitu jagung, dimana limbahnya dapat dimanfaatkan sebagai pakan ternak sapi. Pola pengembangan ternak sapi di Gorontalo berupa model integrasi ternak sapi dengan tanaman jagung. Pengembangan ternak sapi di Kabupaten Gorontalo didukung oleh populasi sapi yaitu 110 ekor atau produksi sapi potong sebesar 89.110 kg pada tahun 2018 serta luas panen jagung sebesar 82.580,2 Ha . Namun, berdasarkan fakta di lapangan, belum ada sinergisme antara tanaman jagung dan ternak sapi di Gorontalo. Kotoran ternak belum dimanfaatkan sebagai pupuk tanaman jagung dan limbah tanaman jagung belum dimanfaatkan sebagai pakan dan konsentrat ternak sapi, bahkan hanya dibakar. Sistem usaha tani terintegrasi antara tanaman dan ternak telah lama dilakukan oleh rumah tangga petani di Indonesia, terutama di pedesaan. Umumnya rumah tangga petani menggunakan persediaan makanannya untuk mencukupi konsumsi sendiri dan selebihnya dijual. Karakteristik yang dijumpai pada petani tersebut adalah melakukan usaha tani campuran dalam upaya mendapatkan keuntungan yang maksimal dan meminimalkan risiko. Pada kegiatan usahatani sangat mungkin terjadi perubahan produksi, yang disebabkan pengalokasian sumberdaya produksi (faktor internal) yang bersifat fluktuatif, serangan hama penyakit dan perubahan cuaca (faktor eksternal). Oleh karena itu, kegiatan usahatani mengalami risiko produksi. Oleh karena itu diperlukan suatu penelitian dan analisis berkaitan dengan pendapatan rumahtangga petani sekaligus penurunan tingkat risiko produksi pada system integrasi tanaman-ternak. Tujuan penelitian adalah untuk : Menganalisis risiko produksi dan tingkat pendapatan yang dicapai oleh petani pada system integrasi jagung-sapi di Kabupaten Gorontalo
Penelitian akan dilaksanakan di Kabupaten Gorontalo khususnya di Kecamatan Tolangohula. Penentuan lokasi dilakukan secara purposive dengan pertimbangan bahwa di lokasi tersebut telah dilakukan sistem integrasi jagung-sapi. Penelitian berlangsung selama 3 bulan yaitu April-Juni 2020. Teknik penarikan sampel dengan menggunakan sensus. Populasi dalam penelitian adalah seluruh petani yang melaksanakan program sistem integrasi jagung-sapi di Kecamatan Tolangohula Kabupaten Gorontalo sebesar 33 orang.
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer yang berupa data cross section bersumber petani yang dikumpulkan melalui wawancara langsung kepada petani sampel berdasarkan daftar pertanyaan. Data sekunder bersumber dari Dinas Pertanian, Perkebunan, Peternakan, Badan Pusat Statistik, Kantor Kecamatan, Kantor Desa, dan instansi terkait lainnya. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis pendapatan serta analisis risiko. Luaran dari penelitian ini berupa jurnal nasional akreditasi.
This files has been downloaded 758 times