Researcher
Netty Ino Ischak
Types of research
Disertasi Doktor (DP2M)
Source of funds
DP2M Dit. Litabmas
Abstract
Prevalensi kurang gizi saat ini masih menjadi masalah nasional. Masalah kurang gizi
yang dihadapi anak usia balita adalah defisiensi zat gizi makro yang juga disertai defisiensi
zat gizi mikro. Asupan nutrisi seperti protein yang tidak seimbang akan mengakibatkan
sistem kekebalan tubuh terganggu dan berdampak terhadap menurunnya sistem pertahanan
seluler dan produksi zat anti bodi dalam tubuh. Penurunan sistem pertahanan tubuh . Hal ini
berakibat mudahnya penyakit masuk ke dalam tubuh dan mengganggu pertahanan seluler
dan humoral terutama produksi antibodi. Kerang darah (Anadara granosa ) merupakan
salah satu jenis kerang yang mampu memenuhi kebutuhan protein hewani dan harganya
murah serta aman dikonsumsi manusia. Kandungan protein dan zinc yang cukup tinggi dari
kerang darah, memiliki potensi terapi suplementasi bagi anak-anak kurang gizi. Konjugasi
antara protein dan zinc ini merupakan komponen senyawa yang berperan dalam regulasi
metabolisme sel dalam tubuh. Protein akan membantu proses absorpsi zinc dan selanjutnya
mempengaruhi proses terbentuknya sistem imun.
Selama ini pemenuhan kebutuhan protein masih terbatas pada konsumsi daging dan susu
yang relatif mahal, maka pada penelitian disertasi ini dikaji secara ilmiah potensi kerang
darah sebagai bahan pangan sumber protein dan mineral terhadap sistem imun.
Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis potensi suplementasi kerang darah
dalam meningkatkan jumlah limfosit T(CD4
+
), kadar ?-globulin dan sIgA mukosa usus
(jejunum dan ileum) serta perbaikan timus tikus (Rattus norvegicus) strain Spraque Dawley
kurang gizi.
Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimental laboratorik dengan disain
penelitian The Randomized Post Test Only Control Group Design yang menggunakan 30
ekor tikus betina (R. norvegicus ) sebagai subyek penelitian. Sampel dipilih dengan cara
simple random sampling, dibagi dalam lima kelompok perlakuan: (1) kelompok kontrol
normal (KN), (2) dan (3) adalah kelompok kurang gizi yang masing-masing mendapat
perlakuan ransum non protein sebagai kontrol positif K.kg (+), dan sumber protein kasein
20% sebagai kontrol negatif K.kg (-) serta (4), (5) adalah kelompok kurang gizi yang
mendapat perlakuan sumber protein kasein (10%) yang dikombinasi tepung kerang darah
(10%) P.kg1, dan P.kg2 yang diberi sumber protein tepung kerang darah 20%. Perlakuan
dilakukan selama 35 hari. Kondisi tikus kurang gizi dengan kadar albumin 2,7 g/dL,
diperoleh dengan pemberian ransum yang tidak mengandung bahan protein (non protein). Air
minum diberikan ad libitum selama 14 hari. Ketika akhir penelitian, tikus dikorbankan untuk
pengambilan darah dan jaringan. Selanjutnya dilakukan pemeriksaan jumlah limfosit
T(CD4
+
), kadar ?-globulin, albumin, zinc serum, imunoglobulin A sekretori (sIgA) di
mukosa usus, serta histologi jaringan timus dan mukosa usus halus (jejunum dan ileum).
Pengukuran variabel yang diamati dilakukan secara makroskopis dan mikroskopis.
Evaluasi makroskopis melihat pola makan dan berat badan. Evaluasi mikroskopis melalui
analisis laboratorium meliputi: pengukuran albumin dan ?-globulin yang dianalisis dengan
metode elektroforesis protein dengan perangkat lunak SEBIA, jumlah limfosit T(CD4
)
dengan flowcytometry FACSCalibur, kadar zinc serum dengan AAS, pengamatan histologi
timus dan jaringan usus halus dengan mikroskop cahaya menggunakan Hematoxilin Eosin
(HE) dan sIgA mukosa usus ( jejunum-ileum) tikus percobaan melalui metode
imunohistokimia (IHK). Metoda IHK menggunakan antibodi Primer Policlonal goat anti rat
sekretori IgA.
Analisis data dilakukan dengan Analysis Of Variance (ANOVA) dan uji lanjut
Duncan untuk untuk mengetahui perlakuan mana yang berbeda satu sama lain menggunakan
SPSS 18.0. Analisis hubungan antar variabel digunakan Partial Least Square (PLS).
+
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kerang darah berpotensi meningkatkan jumlah
limfosit T(CD4
+
), ?-globulin, albumin, zinc serum dan sIgA mukosa usus serta mampu
memperbaiki struktur korteks dan medula timus, kerusakan vili, dan ketebalan mukosa usus
di jejunum maupun di ileum tikus percobaan yang mengalami kurang gizi dengan signifikan
(p
This files has been downloaded 8224 times