Writer / NIM
YASSER BLONGKOD / 111411087
Study Program
S1 - BIMBINGAN DAN KONSELING
Advisor 1 / NIDN
Dr. ABDUL KADIR HUSAIN, M.Pd, Kons / 0016115606
Advisor 2 / NIDN
MEISKE PULUHULAWA, S.Pd, M.Pd / 0031018301
Abstract
ABSTRAK
Yasser Blongkod. 111 411 087. 2018. Analisis Nilai-nilai Karakter dalam Budaya Mandi Shafar di Kecamatan Atinggola Kabupaten Gorontalo Utara. Program S1 Bimbingan dan Konseling, Jurusan Bimbingan dan Konseling, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Gorontalo, Dosen Pembimbing Bapak Dr. Abdul Kadir Husain, M.Pd, Kons, selaku pembimbing I (satu) bersama Ibu Meiske Puluhulawa, S.Pd M.Pd selaku pembimbing II (dua).
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran nilai-nilai karakter yang terdapat dalam budaya mandi shafar di Kecamatan Atinggola Kabupaten Gorontalo Utara. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Untuk memperoleh data menggunakan teknik wawancara sebagai teknik utama. Fokus dalam penelitian ini adalah nilai-nilai karakter. Adapun yang menjadi sumber data adalah empat orang yang meliputi tokoh agama, dua orang tokoh adat, dan tokoh masyarakat.
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terdapat nilai-nilai karakter dalam budaya mandi shafar di Kecamatan Atinggola yaitu: a) Religius, yang dapat dipelajari melalui pelaksanan doa bersama dan diterapkan dalam kehidupan sehari-sehari. b) Jujur, sebagaimana orang yang berniat mensucikan diri akan memulai dengan memperbaiki akhlak untuk menjadikan dirinya orang yang dapat dipercaya. c) Toleransi, mengucap niat yang tulus untuk mensucikan dan memperbaiki diri maka dengan sendirinya akan tampak pada individu sikap menghormati perbedaan setiap orang yang datang untuk melaksanakan mandi shafar. d) Disiplin, ketetapan waktu pelaksanaan mandi shafar yang dipatuhi oleh setiap orang yang melaksanakan dapat mengajarkan perilaku tertib dan patuh terhadap berbagai ketentuan. e) Kerja Keras, yang dapat dipelajari melalui usaha mempersiapkan pelaksanaan budaya mandi shafar yang ditugaskan kepada masing-masing wilayah untuk melasanakannya dengan baik. f) Demokratis, dipelajari pada saat pelaksanaan dimana masyarakat lokal maupun pendatang berbaur dalam satu ikatan silaturahmi. g) Cinta Tanah Air, upaya masyarakat yang terus mempertahankan kelestarian budaya mandi shafar serta menjaganya dari pengaruh perkembangan zaman merupakan wujud cinta tanah air yang dapat dipelajari. h) Bersahabat/Komunikatif, kehadiran masyarakat dari luar daerah dalam pelaksanaan budaya mandi shafar mengajarkan pentingnya menumbuhkan karakter bersahabat/komunikatif. i) Cinta Damai, dapat dikembangkan melalui sikap penerimaan terhadap masyarakat luar yang datang untuk menyaksikan maupun yang ikut terlibat langsung dalam pelaksanaannya. j) Peduli Lingkungan, seruan menanam pohon pada akhir prosesi mandi shafar merupakan wujud kepedulian terhadap lingkungan. k) Tanggung Jawab, yang dapat dipelajari melalui pelaksanaan kegiatan mandi shafar tercermin dari tugas serta amanah yang diberikan kepada setiap penyelenggara kegiatan setiap tahun.
Kata Kunci: Nilai-nilai Karakter, Budaya Mandi Shafar.
Download files