ESSAY

Writer / NIM
RIZAL ADI PRADANA TOLINGGI / 231418045
Study Program
S1 - PENDIDIKAN SEJARAH
Advisor 1 / NIDN
SUTRISNO MOHAMAD, S.Pd., M.Pd / 0021017405
Advisor 2 / NIDN
HELMAN MANAY, S.Pd, M.Hum / 0030038704
Abstract
Abstrak ABSTRAK Rizal Adi Pradana Tolinggi, Nim 231418045, skripsi yang berjudul Dinamika Suku Lauje di Parigi Moutong Tahun 1990-2020. Jurusan Pendidikan Sejarah, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Gorontalo. Dibawah bimbingan Bapak Sutrisno Muhammad, S.Pd, M.Pd sebagai pembimbing 1 dan Bapak Helman Manay S.Pd, M.Pd sebagai pembimbing II. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Dinamika Suku Lauje di Parigi Moutong Tahun 1990-2020 metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metodologi sejarah. Dimana terdapat beberapa langkah penelitian yakni; Heuristik, kritik, interpretasi dan historiografi. Pendekatan yang digunakan didalam penelitian ini adalah pendekatan sosiologis. Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa; Dinamika suku Lauje di Parigi Moutong tahun 1990-2020. Ditandai dengan kesenjangan sosial yang terjadi pada tahun 1990, saat para nelayan di wilayah pesisir tak memiliki akses pada alat-alat produksi dan sebagian tanah dikuasai oleh para tuan tanah berdampak besar pada pendapatan para petani dan buruh. Sementara wilayah perbukitan dan pedalaman terisolasi dalam keterpencilan dan keterasingan. Pada tahun 1991 pemerintah menggelorakan proyek pembangunan bekerjama dengan korporasi asal Kanada yang bergerak dalam pertanian kakao di wilayah hunian suku Lauje-berdampak pada perubahan sistem adat dalam pengelolaan tanah kepemilikan kolektif terganti menjadi kepemilikan privat. Setelah pemekaran kabupaten Parigi Moutong 2002. Pada tahun 2004 Alih-alih Pendidikan dan kesehatan mulai digencarkan khusus untuk wilayah terpencil Tinombo yang menghimpun suku Lauje pedalaman. Justru bencana besar muncul pada tahun 2009 saat kakao mengalami kehancuran hampir di seluruh wilayah Sulawesi akibat penyakit Vasculr Streak Dieback. Petani melakukan alih fungsi lahan besar-besaran pada tahun 2009 berdasarkan data terdapat 437 Hektar lahan petani yang telah menjadikan cengkeh sebagi basis perekonomian dengan hasil panen keseluruhan mencapai 241,28 Ton, yang naik menjadi 392,03 Ton pada tahun 2010. Peralihan dari kakao ke cengkeh membutuhkan waktu dan adaptasi yang panjang dari segi budaya, gender dan ketergantungan. Sementara tanah diperbukitan dan pedalaman mulai menipis tergantikan dengan cengkeh sebagai komoditas baru. Hingga pada tahun 2020 suku Lauje di pedalaman, mengalami ketertinggalan budaya, ketergantungan pada peralatan modern, dan uang akibat hegomoni budaya luar yang masif masuk ke wilayah pedalaman. Kata kunci: Lauje, Hegomoni, Vasculr Streak Dieback
Download files

ARCHIVES

2024
Year Essay 2024
2023
Year Essay 2023
2022
Year Essay 2022
2021
Year Essay 2021
2020
Year Essay 2020
2019
Year Essay 2019
2018
Year Essay 2018
2017
Year Essay 2017
2016
Year Essay 2016
2015
Year Essay 2015
2014
Year Essay 2014
2013
Year Essay 2013
2012
Year Essay 2012
2011
Year Essay 2011