ESSAY

Writer / NIM
SUTRIYONO / 471416012
Study Program
S1 - TEKNIK GEOLOGI
Advisor 1 / NIDN
AHMAD ZAINURI, S.Pd, MT / 0021077302
Advisor 2 / NIDN
MUHAMMAD KASIM, S.T., M.T / 0015097706
Abstract
Pulau Sulawesi bagian utara merupakan pusat dari pertemuan tiga lempeng konvergen. Hal ini mengakibatkan berkembangnya struktur geologi di semua skala sehingga mempengaruhi resiko terjadinya gerakan tanah. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan model 2D gerakan tanah dan analisis kestabilan lereng pada lereng Bendungan Lolak. Metode yang digunakan berupa analisis kinematika dan kesetimbangan batas menggunakan program Rocscience Slide. Pengambilan data lapangan terdiri dari pengamatan litologi, struktur geologi, Scanline Mapping, dan pengujian mekanika batuan. Hasil dari penelitian menunjukkan lereng bendungan lolak tersusun dari satuan alluvial, satuan batupasir, dan satuan basal. Litologi penyusun lereng Bendungan Lolak terdiri dari batugamping kelabu, batugamping merah, batupasir halus, batupasir kasar, batu serpih, dan basal. Kondisi struktur geologi Bendungan Lolak sangat komplek dicirikan dengan tekstur batuan yang getas dan dijumpai kondisi struktur geologi yang tidak sistematik dengan arah umum dari kekar tarik relatif Barat Laut��"Tenggara yang kemudian dipotong oleh kekar yang berarah utara-selatan. Scanline Sampling dibagi menjadi 4 segmen yaitu Lereng I, Lereng II, Lereng III, dan Lereng IV. Profil lapisan batuan diperoleh dari hasil data bor dengan nilai mekanika batuan yang diperoleh dari hasil uji laboratorium mekanika batuan dan material. Top Soil memiliki berat jenis=13,2 kN/m3, kohesi = 18,302 kPa, sudut geser dalam=17o. Batu serpih memiliki berat jenis=17,524 kN/m3, kohesi = 90,123 kPa, sudut geser dalam = 25,88o. Batupasir halus memiliki berat jenis = 16,652 kN/m3, kohesi = 51,681 kPa, sudut geser dalam = 23,85o Batupasir kasar memiliki berat jenis = 23,359 kN/m3, kohesi 651,258 kPa, sudut geser dalam = 39,71o. Batuan basalt memiliki berat jenis = 24,477 kN/m3, kohesi = 881,618 kPa, sudut geser dalam = 25,4o. Hasil analisis kinematika menunjukkan tipe gerakan tanah yang berpotensi berupa Toppling Failure. Hasil analisis kesetimbangan batas pada Lereng I memiliki FK 1,517 (Stabil), Lereng II FK 1,227 (Kritis), Lereng III FK 1,260 (Stabil), dan Lereng IV 0,745 (Labil). Kata Kunci : Gerakan Tanah, Kinematika, Kesetimbangan Batas, Scanline Mapping, Mekanika Batuan.
Download files

ARCHIVES

2024
Year Essay 2024
2023
Year Essay 2023
2022
Year Essay 2022
2021
Year Essay 2021
2020
Year Essay 2020
2019
Year Essay 2019
2018
Year Essay 2018
2017
Year Essay 2017
2016
Year Essay 2016
2015
Year Essay 2015
2014
Year Essay 2014
2013
Year Essay 2013
2012
Year Essay 2012
2011
Year Essay 2011