ESSAY

Writer / NIM
YANI / 708518010
Study Program
S2 - PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA
Advisor 1 / NIDN
Prof. Dr. MOH. KARMIN BARUADI, M.Hum / 0026105810
Advisor 2 / NIDN
Prof. Dr. DAKIA N. DJOU, M.Hum / 0026085907
Abstract
ABSTRAK -Yani, 2022. Makna Simbolik Tradisi Matamma Qoraang dan Model Pelestariannya pada Masyarakat suku Bajo di Desa Kokudang : Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia, Fakultas Pascasarjana, Universitas negeri Gorontalo. Pembimbing Prof. Dr, Moh. Karmin Baruadi., M.Hum, Pembimbing II Dr. Dakia N. Djou., M.Hum. Objek penelitian ini adalah Makna Simbolik Tradisi Matamma Qoraang dan Model Pelestariannya Pada Masyarakat Suku Bajo di Desa Kokudang. Adapun permasalahan penelitian ini adalah (a) bagaimana prosesi pelaksanaan tradisi Matamma Qoraang ? (b) apa saja makna simbolik yang terdapat dalam pelaksanaan tradisi Matamma Qoraang ? (c) bagaimanakah model pelestarian tradisi Matamma Qoraang?. Penelitian ini bertujuan untuk (a) mendeskripsikan prosesi pelakasanaan tradisi Matamma Qoraang. (b) mendeskripsikan makna simbol yang terdapat dalam tradisi Matamma Qoraang. (c) mendeskripsikan model pelestarian tradisi Matamma Qoraang. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif dengan pendekatan semiotika. Jenis penelitian yang digunakan yakni jenis kualitatif. Sumber data dalam penelitian ini yaitu tradisi Matamma Qoraang. Teknik pengumpulan data yang digunakan meliputi obsevasi, perekaman, dan wawancara. Analisis data yang digunakan meliputi pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penyimpulan. Hasil penelitian pertama mendeskripsikan prosesi pelaksanaan tradisi Matamma Qoraang yang terdiri dari tiga prosesi meliputi prosesi awal, prosesi inti, dan prosesi akhir. Prosesi awal ada mamugei bahan ‘ Membuat atau mengumpulkan alat dan bahan. Prosesi kedua yaitu prosesi inti, kegiatan ini adalah setelah bahan dan peralatan selesai dipersiapkan, maka orang yang hatam akan diantar di masjid dan dipakaikan pakaian khusus, setelah itu akan menuju rumah tempat prosesi, dan keluarga ada yang menjemput didepan rumah dan membawa masuk ornag yang hatam Qur’an tersebut, serta didalam akan dimulai pembacaan surah dan pembacaan doa-doa pendek yang terdiri dari surah Ad-Duha sampai surah An-Nas. Setiap satu tokoh agama akan membacakan satu atau dua surah dan orang yang hatam akan mengikuti bacaan surah sampai selesai. Prosesi akhir yaitu Nginta Mememong ‘makan bersama’. Hasil penelitian kedua mengungkapakan Simbol dalam dalam tradisi Matamma Qoraang meliputi (1) simbol verbal, yaitu berupa bacaan dan doa-doa saat proses pembuatan dan persediaan bahan-bahan, serta surah Al-Qur’an dari surah Ad-Duha sampai An-Nas yang bermakna mewakili keseluruhan bacaan Al-Qur’an, dan (2) simbol nonverbal, yaitu berupa (a) kain putih, (b) pulut putih, (c) pulut kuning, (d) telur, (e) ayam, (f) ketupat Nabi, (g) cucur, (h) tusuk telur, (i) pisang. Sedangkan hasil penelitian ketiga mengungkapkan model pelestraian dalam tradisi Matamma Qoraang yaitu model berbasis keluarga dan model berbasis suku . Penelitian ini mengemukakan beberapa kesimpulan, yakni (1) tradisi Matamma Qoraang yang terdiri dari tiga prosesi meliputi prosesi awal, prosesi inti, dan prosesi akhir. (2) tradisi Matamma Qoraang terindikasi memiliki simbol verbal dan nonverbal, (3) mengungkapkan model pelestraian dalam tradisi Matamma Qoraang yaitu model berbasis keluarga dan model berbasis suku. Kata Kunci : Makna, simbol, tradisi Matamma Qoraang, Model Pelestarian
Download files

ARCHIVES

2024
Year Essay 2024
2023
Year Essay 2023
2022
Year Essay 2022
2021
Year Essay 2021
2020
Year Essay 2020
2019
Year Essay 2019
2018
Year Essay 2018
2017
Year Essay 2017
2016
Year Essay 2016
2015
Year Essay 2015
2014
Year Essay 2014
2013
Year Essay 2013
2012
Year Essay 2012
2011
Year Essay 2011