PENELITIAN

Peneliti
Muh. Tahir
Jenis Penelitian
Hibah Pekerti (DP2M)
Sumber Dana
PNBP/BLU
Abstrak
Sistem pengerigan hibrid memanfaatkan energi biomassa, surya dan listrik dengan mekanisme efek rumah kaca digunakan untuk mengeringkan beberapa komoditas seperti kopra, ikan cakalang dan kacang tanah. Sistem pengeringan ini dimaksudkan untuk dapat melangsungkan proses pengeringan secara alami sekalipun dengan hanya memanfaatkan panas radiasi surya pada siang hari. Sedangkan sistem pengeringan dengan memanfaatkan biomassa dilakukan dengan membakar tempurung pada tungku dan udara panas pengeringan yang dikehendaki diperoleh melalui sistem penukar panas (heat exchanger). Sistem pengeringan ini ditujukan untuk proses pengeringan pada semua kondisi cuaca baik mendung, hujan dan malam hari sehingga bahan yang tersedia untuk dikeringkan tidak mengalami penundaan. Secara keseluruhan sistem pengeringan dengan memanfaatkan ketiga jenis energi dimaksudkan untuk efisiensi proses yang akan berdampak pada kontinyuitas desain. Kinerja sistem pada pengeringan kopra diperoleh suhu ruangan pengering (Tr) ratarata 77,7 oC dengan kelembaban (RHr) berkisar 12 % dari suhu rata-rata lingkungan (Tl) 32,8 oC. Kopra dengan kadar air awal 70,8 %bk (41,4 %bb) menjadi kadar air akhir rata-rata 6,2 %bk (5,8 %bb) dengan rendemen hasil sebesar 58,63% ditempuh dalam waktu 8,5 jam. Energi yang digunakan pada proses pengeringan 941.149 kJ, panas yang diterima udara pengering 497.997 kJ. Panas untuk menaikkan suhu bahan 7.841 kJ dan panas untuk menguapkan air bahan 435.311 kJ. Efisiensi pengeringan diperoleh 89 % sedangkan efisiensi termal bangunan 27 %. Konsumsi energi spesifik (KES) dari proses pengeringan ini diperoleh sebesar 36.190 kJ/kg. Sedangkan pengeringan asap ikan cakalang berlangsung dalam waktu 4,5 jam dengan rata-rata suhu ruangan (Tr) 83,6 oC dan kelembaban udara (RHr) 15,6 % dari suhu lingkungan (Tl) 23,6 oC. Jumlah energi proses pengeringan asap ikan cakalang adalah 601.083,8 kJ dengan panas udara pengering 459.589,7 kJ. Panas untuk menaikkan suhu bahan 3.467,7 kJ dan panas untuk menguapkan air bahan 138.027,3 kJ. Efisiensi pengeringan asap ikan sebesar 30,8% dengan efisiensi termal alat sebesar 74,6%. Konsumsi energi spesifik untuk pengeringan ikan diperoleh sebesar 46.301,0 kJ/kg. Untuk pengeringan kacang tanah berlangsung dalam waktu 5 jam dengan rata-rata suhu ruangan (Tr) 82,0 oC dari suhu lingkungan (Tl) 29,36 oC dan kelembaban udara (RHl) 68,1 oC. Jumlah energi yang digunakan pada proses pengeringan kacang tanah sebesar 544.935,3 kJ. Panas yang diterima udara pengering 447.983,9 kJ, panas untuk menaikkan suhu bahan 3.602,7 kJ dan panas untuk menguapkan air bahan 93.348,7 kJ. Efisiensi pengeringan sebesar 21,6 % dan efisiensi termal alat diperoleh sebesar 43,8 %. Nilai konsumsi energi spesifik pada pengeringan kacang tanah ini sebesar 377.575,4 kJ/kg.
Berkas ini telah didownload sebanyak 5365 kali
Download